TUGAS 4 summary pendidikan saintik/saintifik pada pembelajaran PPKn SMP/SMA.



NAMA : NI KOMANG FEBRIANI
NIM : E1B116039
KELAS : A
BLOG : nikomangfebriani11@Blogspot.co.id
Tugas 4
·         Menyusun summary pendidikan saintik/saintifik pada pembelajaran PPKn SMP/SMA.
·         Berikan contoh implementasi tentang pendidikan saintifik pada pembelajaran PPKn di SMP/SMA.

Jawaban :
·         Menyusun summary pendidikan saintifik pada pembelajaran PPKn SMP/SMA.
Pendekatan Sintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saints dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berfikir sains, terkembangnya “sense of inquiry” dan kemampuan berfikir kratif siswa.  Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran di pandang sangat penting. Oleh karena itu, pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses.
1)      Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial, pengamatan dapat dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut, contoh:
• Proses terbentuknya negara 
• interaksi sosial
• Situs sejarah 
Sedangkandalam pembelajaran di kelas, mengamati dapat dilakukan melalui berbagai media yang dapat diamati siswa, misalnya: video, gambar, grafik, bagan, dsb.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
• Menentukan objek apa yang akan diobservasi
• Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
• Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
• Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

2)       Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan sikap ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan. Misalnya: Mengapa terjadi kasus pelanggaran HAM? Apakah seni bangun candi itu asli Indonesia atau ada pengaruh dari luar? Dalam hukum permintaan dinyatakan ketika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan turun, namun kenyataannya setiap menjelang hari raya walaupun harga cenderung naik tetapi permintaan juga ikut naik. Mengapa demikian?, servasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancer
3)      Menalar
Istilah ‘menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang diantu dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa gur dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif dari pada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memproleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah.
4)      Mencoba/mengeskplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Stretegi yang digunakan adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan yang menerapkan strategi belajar aktif.  Eksploirasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajarpeserta didik dari tidak tahu menjadi tahu.  Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata pelajaran ppkn melalui kerjasama dalam kelompok kecil.


·         Contoh implementasi atau penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn di SMP
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogic modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajran, pendekatan scientific sebagaimana dimaksud meliputi  mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, dan menyimpulkan,dan mencipta untuk semua mata pelajaran yang khusunya mata pelajaran PPKn.
Sesuai dengan sifat keilmuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam menerapkan pendekatan scientific melalui langkah-langkah :
1.      Mengamati
2.      Menanya
3.      Mencoba
4.      Mengolah
5.      Menyajikan
6.      Menyimpulkan
Pendekatan ilmiah dalam PPKn : yaitu menggunakan pendekatan scientific dalam mata pembelajaran Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dapat  menerapkan langkah langkah :
1.      Mengamati
2.      Menanya
3.      Mencoba
4.      Mengolah
5.      Menyajikan
6.      Menyimpulkan
No
Prosedur pendekatan scientific
Uraian
Contoh penerapan dalam pembelajaran PPKn
1.       
Mengamati  (observing)
·         Melihat
·         Membaca
·         Mendengar
·         Meraba
·         Mencium
·         Mencicip

·         Penayangan gambar/video tentang sikap sopan santun dalam bertutur kata terhadap orang tua,sikap jujur dalam melakyukan jual beli, dan sikap pengguna jalan di perempatan jalan yang ada rambu lampu lalu lintas.
·         Peserta didik diminta untuk mengamati tayangan gambar video.
2.       
Menanya (questioning)
·         Menanya
·         Memberi  umpan balik
·         Mengungkapkan
·         Dialog mendalam secara klasikal untuk mengungkap bagaimana peserta didik menunjukan sikap : rasa hormat dan kata hatinya berdasarkan hasil pengamatan terhadap penayangan gambar/video.
·         Melakukan Tanya jawab tentang pelaksanaan gambar/video yang berkaitan dengan :
1.       Mengapa perilaku dibuat seperti itu?
2.      Apa inti dari setiapperilaku?
3.      Bagaimana perilaku dilakukan?
3.
Menalar (Associating)
·         Berfikir kritis
·         Menarik kesimpulan
·         Mendialogkan
·         Mengkomunikasikan

·         Peserta didik berdiskusi tentang lembar informasi materi ajar 1 s.d 3 sesuai dengan jumlah kelompok .
-           kelompok 1 tentang pentingnya tata tertib disekolah.
-          Kelompok 2 tentang pentingnya bertegur sapa di lingkungan tetangga.
-          Kelompok 3  tentang pentingnya kerjasama dan keterbukaan di lingkungan keluarga.
·         Peserta didik pada masing-masing kelompok menjawb soal-soal dan lembar pertanyaan yang telah dibagikan pada kertas yang telah disediakan.


4.       
Mencoba (experimenting)
·         Simulasi
·         Eksperimen

·         Setiap kelompok melaksanakan simulasi secara bergiliran :
-          Kelompok 1  mensimulasikan bagaimana membudayakan “bertutur kata yang sopan”
-          Kelompok 2 mensimulasikan bagimana menunjukan “cara melapor kepada ketua RT karena ada tamu yang menginak dirumahnya”
5.       
Menyajikan
·         Memperagakan
·         Penghayatan
-          Setiap kelompok menyajikan hasil simulasi di depan kelas dengan suasana seolah-olah sebenarnya terjadi
6.       
Menyimpulkan
·         Memaknai perilaku
-          Melakukak klarifikasi bersamasiswa dan guru tentang materi,suasana dan kelanjutan pembelajaran.
Pembelajaran PPKn Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan kompetensi dasar : Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara kelas (7 semester 1) dapat ditempuh prosedur sebagai berikut :

Langkah-langkah dalam pendekatan saintific seperti dijelaskan diatas tentu saja harus dijiwai oleh perilaku (jujur,Disiplin,tanggung jawab,peduli, santun,ramah lingkungan, gotong royong,kerjasama,cintai damai,responsive dan proaktif) dan menunjukan sikap  sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Komentar